7 Hal Tabu di Indonesia
Sampai saat ini, kata “tabu” sendiri masih dianggap sebagai topik
ambigu dan ‘menggelitik’ untuk dibahas oleh masyarakat Indonesia.
Beberapa mungkin telah dapat menerimanya, tetapi beberapa mungkin belum
bisa menerima.
Kita mungkin sudah tahu beragam tabu budaya di beberapa bagian dunia.
Namun, bagaimana dengan di Indonesia? Mari kita cari tahu tentang hal
itu!
1. Menyentuh kepala orang lain
Hal ini sangat tidak sopan untuk dilakukan, meskipun misalnya hanya
terjadi di antara anggota keluarga. Akan tetapi, hal ini dianggap
sebagai perilaku yang tidak dapat diterima, terutama untuk generasi yang
lebih tua. Pada umumnya, orang Indonesia memiliki keyakinan bahwa
kepala adalah bagian paling suci dari tubuh manusia.
2. Menggunakan tangan kiri
Misalnya untuk memasak, memberi atau menerima benda dari orang lain, hal
ini dianggap sangat tidak sopan. Namun, jika dalam keadaan tertentu,
Anda mungkin bisa melakukannya, tetapi Anda harus meminta maaf ketika
melakukan hal itu, misalnya “Maaf, saya harus menggunakan tangan kiri”
3. Memanggil seseorang yang lebih tua dengan nama mereka
Hal ini mungkin sedikit aneh untuk dicerna bagi pembaca artikel, tetapi
hal ini dianggap tidak sopan bagi warga Indonesia untuk memanggil orang
lain yang lebih tua dengan nama. Secara umum, orang Indonesia akan
melampirkan kata lain sebagai bentuk salam sebelum menyebutkan nama itu
sendiri, misalnya; Bapak, Ibu, Mbak, Mas, Kakak dan banyak lagi.
4. Bahasa tubuh yang tidak pantas
Beberapa contoh untuk hal ini adalah: a) berdiri dengan tangan di
pinggul, sering diartikan sebagai kemarahan dan ketidaksopanan. b)
menunjuk suatu benda atau orang dengan jari telunjuk, sering juga
ditafsirkan sebagai bentuk ketidaksopanan.
5. Cara kasih sayang di publik
Mengingat bahwa Indonesia mengadopsi budaya timur ketimbang barat, ini
juga mempengaruhi perilaku orang dalam menyaksikan tampilan kasih sayang
di publik. Kontak fisik yang berlebihan antara jenis kelamin yang
berlawanan (misalnya memeluk, menyentuh, mencium) di depan umum dianggap
tidak dapat diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, jangan
tersinggung jika ada seorang pria tua atau wanita mendekati Anda secara
tidak menyenangkan saat Anda melakukan tindak ‘kriminal‘ ini
6. jangan kunjungi Pulau Komodo ketika sedang menstruasi
Himbauan yang diberikan oleh petugas jagawana ini alasannya bukan karena Pulau Komodo
itu sakral seperti halnya Pura di Bali, tapi lebih kepada alasan logis
yang bisa berpengaruh pada keselamatanmu selama berada di sana. Seperti
yang kamu tahu, komodo adalah makhluk pemangsa bangkai yang penciumannya
sensitif dengan bau darah. Kalo kamu nekat, bisa-bisa kamu diburu oleh
naga-naga purba ini. Hiiii!
Selain menstruasi, kamu juga
diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian yang berwarna mencolok,
terutama warna merah. Selama kamu menaati peringatan dari petugas, kamu
bisa menikmati eksotisme Pulau Komodo ini dengan tenang dan aman.
7. Bicara soal sex pada anak
Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso di Jakarta, Jumat menjelaskan, peran orang tua sangat penting untuk melakukan komunikasi yang baik dengan anak-anak mengenai bahaya seks bebas, narkoba dan HIV/AIDS.
"Jika orang tua komunikatif dan sering mendengarkan juga memberikan solusi terhadap permasalahan remaja maka anak-anak akan memiliki karakter yang kuat dan tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal buruk dari luar," katanya.
Dia juga mengatakan, orang tua jangan menganggap bahwa pembicaraan mengenai seks dengan anak adalah sesuatu yang tabu.
"Orang tua jangan menganggap tabu membicarakan seks dengan anak, justru itu penting agar anak-anak tahu bahaya melakukan seks sebelum menikah," katanya. Jauh lebih mending anak- anak mendapat informasi dan penjelasan yang bijak dari orangtua soal seks daripada mendapatkannya dari video, gambar atau naskah porno dan teman-teman dekatnya yang belum tentu bijak memandang urusan soal seks.